ARTIKEL UNGGULAN

MAKNA QURBAN MASA PANDEMI CORONA COVID 19

MAKNA QURBAN MASA PANDEMI CORONA COVID 19
Hari Raya Idul Adha 1441 H / 31 Juli 2020
By : Kharil Anwar

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Hari ini, di seluruh antero dunia, seluruh kaum muslimin merayakan hari besar umat Islam yakni Hari Raya Idhul Adha, Hari di mana hadirnya sosok Nabi Ibrahim dan Ismail sebagai tauladan utama dalam menghadikan konsep qurban yang sesungguhnya. Sebagaimana qurban itu sendiri yang berarti “dekat”, saat kita tengah merayakan idhul adha / qurban  di tengah kondisi yang tidak biasa. Di mana inilah yang sebenarnya memacu adrenalin takwa kita menjadi apa yang dibahasakan al-Qur’an menjadi hamba yang haqqu tuqatih suatu kondisi di mana akan lebih terasa dampak kekurangan itu di saat keterbatasan kita telah membatasi kemampuan maksimal kita mengumpulkan pundi-pundi finansial kita, tapi tidak menghalangi kita untuk mengagungkan asma Allah.

Kendati cobaan ini telah begitu dalam merasuki tatanan kehidupan kita baik dalam konteks keluarga, social, ekonomi dan politik. Maka di sinilah makna sebenarnya Qurban yang Allah kehendaki. Kehidupan Ibrahim dan anaknya, di mana Ibrahim melepas segala hal-hal yang melekat dari dirinya seperti harta, dunia dan jabatan, dilepas demi memenuhi kehendak sang ilahi. Sepeduli apapun keadaanya dan sekuat apapun keadaan kita, jika Allah menghendaki kita untuk melecutkan semua itu maka kita harus pasrah dan melepas kemelaratan dalam diri kita.

Rasulullah Saw, 15 abad yang telah silam, telah sukses besar dalam menjadikan Islam ini membumi ke seluruh antero dunia. Dengan ucapa takbir Allahu Akbar, telah menjadi senjata kaum muslimin yang sangat ampuh untuk menggerakkan semangat jihad yang luar biasa bagi kaum muslmin dan terus mengagungkan Asma Allah, mensucikan mereka dari kotoran-kotoran yang merusak nilai-nilai ketauhidan, kesyirikan, penghambaan sebagai makhluk mulia, dan melepaskan diri dari ketergantungan dan keterikatan dari materi, harta, tahta dan keturunan.

Rasulullah telah sukses besar dalam menghidupkan islam ke seluruh antero dunia. Dalam masa perjuangan, berbagai kerinduan pernah singgah di hati Nabi-Nya yang mulia. Kerinduan yang dialami setelah ditinggal paman beliau Abu Thalin, kerinduan setelah ditinggal istri tercinta khadijah dan masih banyak lagi kerinduan beliau. Tapi, ada satu kerinduan di atas dari segala kerinduan yang lainnya yakni kerinduan setelah merasa ditinggalkan oleh kekasih sejati beliau, Allah Rabbul Alamin.

Meski saat pertama menerima wahyu di goa hira, jiwa bahkan bergetar, bercucuran keringat dan beliau meminta istri beliau khadijah menyelimuti, tapi diam-diam beliau merasakan ada energy dari lanngit dalam untaian wahyu yang terus masuk dalam hati beliau, Iqra bismirabbika, dan menyusul lagi beberapa ayat dari surat al-Mudatsir. Hanya berawal dari beberapa ayat tapi Allahu Akbar mampu jadi teladan seluruh alam semesta sebagaimana cahaya yang dimudahkan dalam meyinari kegelapan.

“Bacalah dengan nama Rabbmu yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah ! Rabb mu itu sangat mulia yang mengajarkan dengan pena, mengajar manusia segala apa mereka tidak tahu. Ilmu adalah buah lezat dari membaca. Melalui ilmu yang diperoleh atas dasar tafaqqur fiddin aan memunculkan generasi “Arrasihuna fil ilmi”. Dan dengan ilmu, saatnya seseorang sampai kepada Al-Quran, Warraskhuna fil ilmi yakuluna amanna bih, kullun min ‘indi rabbina wama yadzakkaru illa ulul albab”.Orang-orang yang ilmunya mendalam, tidak ada yang dapat mengambil pembelajaran kecuali orang-orang yang berakal.

Ini adalah hari Qurban, Setelah kita melaksanakannya maka kita di ajak untuk merenungi fenomena hikmah dalam cobaan ini. Sebagaimana kita sebagai manusia tak punya daya untuk menghalau bala bencana sebagai ujian dari Allah kepada kita. Meski kita harus berada dalam dekapan keterpurukan, terbelenggu dan terisolir.

Gelombang kesakitan yang menerpa umat islam diberbagai Negara termasuk Indonesia akhir-akhir ini adalah bagian dari liku-liku perjalanan luas yang harus diterima dengan penuh kesabara yang tinggi, lapang dada, dan disikapi secara cerdas dan bijaksana. Umat islam tak perlu kehilangan arah, apalagi terbawa arus tak menentu karena khasanah keteladanan dari Rasulullah Saw yang terbentang luas menjadi pedoman yang tak pernah hilang dalam kehidupan umat Islam sampai kapanpun. Tugas penting para pemimpin umat Islam saat ini adalah merawat umat Islam yang kebingungan, berikan uluran tangan, arahan yang tepat dan tebarkan senyum optimis.

Mari kita tilawah ulang ayat-ayat Allah, al-Qur’an sebagai pedoman, tingkatkan kepedulian terhadap anak yatim, orang yang terlantar. Kehilangan kepedulian, kekeringan dana, ketahuilah bahwa Allah akan selalu menjaga kita, selalu optimis terhadap kehidupan, dalam setiap kesulitan.

‘Tuhan telah meninggalkan engkau dan membencimu’, sebuah kalimat yang pernah menyakitkan Nabi Saw, kini dalam keterbatasan dalam menanggulangi wabah. Kata itu kembali dihamburkan ke tengah-tengah ummat ini tapi tenanglah, umat ini telah mendapatkan kekuatan dari wahyu dalam QS adduha. Sejak lebih dari 14 abad silam, ma waddaaka rabbuka wama kala, Tuhanmu tidak akan pernah meninggalkan engkau dan tak akan pernah membencimu. Semangat juang Nabi ke gerbang kemenangan.

Di hari raya idul adha, hari raya qurban ini, mari kita patenkan dalam diri kita, di dalam hati kita, semangat ibadah, menegakkan iman dan taqwa dengan berlandaskan pedoman al-Qur’an dan hadis Nabi Saw. Kita kuatkan dengan untaian doa kepada kehadirat Allah yang pernah diajarkan oleh Nabi Saw” Allahumma inna naudsubika min jahdil bala, wadarakisyaka wa su’il Qadha wasamatatil A’da’ . Ya Allah sungguh kami berharapa kepada-Mu dari dahsyatnya bencana, derasnya kesengsaraan, buruknya takdir, dan girangnya musuh melihat derita kami. Rabbanagfirlana Zunubana wakaffir anna sayyiatina wataffana ma’al abrar.

Wassalam

Comments

Popular posts from this blog

Peringatan Politik Ibn Taimiyah Syekhul Islam - Negara Dzalim tidak didukung meski orang Mukmin

VIRAL ! Saktinya Ida Dayak luruskan Tulang bengkok, Tuai Ribuan Komentar

Bunga Imitasi, Cara Percantik Rumah

Hadis tentang Larangan Menyiksa Hewan

Power of Word - RAHASIA DIBALIK UCAPAN

Corona Covid 19 Ajang Renungan Introspeksi Giat beribadah

CONTOH MUKJIZAT AL-QUR'AN

Cara Mengontrol Niat Positif dan Mindset sebagai Motivasi Ibadah

MEMAHAMI AYAT DENGAN AYAT - TAFSIR BIL MA'TSUR