ARTIKEL UNGGULAN
Puasa Syawal Berurutan atau Tidak ?
- Get link
- X
- Other Apps
By
KELUARGA MANDIRI
-
PUASA SYAWAL
by : Zaharuddin
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sungguh perjuangan yang luar biasa, kita telah melalui bulan Ramadhan dengan sebuah peperangan dalam melawan hawa nafsu, godaan syaithan, dan perbuatan negatif lainnya, demi melatih diri kita menjadi individu yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Suatu kesyukuran tak terhingga terhadap kebesaran Yang Maha Kuasa yang telah memberikan umur yang panjang sehingga masih bisa menyaksikan dan beribadah dalam bulan Ramadhan 1441 H. Kami doakan kepada seluruh pengunjung motivasiibadah.com agar Ramadhan kali ini adalah Ramadhan yang paling berarti, ibadah kita yang paling maqbul. Meski demikian, kita tetap berharap bisa tetap hadir pada bulan Ramadhan berikutnya untuk melakukan yang lebih baik pada Ramadhan kali ini. Amin ya Rabbal 'Aalamiin
Terkadang kita merasa bahwa apa betul puasa kita tidak hampa dalam bulan-bulan Ramadhan? Sehingga hanya lapar dan haus yang kita peroleh. Sepertinya, 1 bulan dengan jumlah 30 hari tidak begitu cukup dalam melatih diri ini menjadi orang yang bertakwa. Dengan sifat kemunafikan yang terus menggoda dalam diri kita, sehingga selain bulan Ramadhan, al-Qur'an jarang lagi dibaca , shalat jama'ah pun entah kapan lagi ke mesjid, apalagi jika hanya puasa sunat di hari senin dan kamis, mungkin itu tidak lagi penting dalam meneruskan manfaat besar dari bulan Ramadhan.
Saya ingin mengutip sebuah hadis dari Imam Muslim mengenai puasa di luar bulan Ramadhan yakni puasa di bulan syawal.
Hadis di atas memberikan informasi kepada kita bahwasanya ada puasa yang disunnatkan oleh Nabi selepas melaksanakan puasa Ramadhan. Puasa tersebut adalah puasa di bulan Syawal. Jumlahnya hanya 6 hari dan pendapat ulama mengatakan bahwa tidak mesti harus dilakukan berturut-turut , selama dilaksanakan pada bulan Syawal maka ia akan terhitung dalam 6 hari tersebut. Selepas bulan Ramadhan bukan berarti tidak memiliki lagi perintah untuk melaksanakan puasa. Walau puasa Syawal ini tidak wajib seperti puasa dalam bulan Ramadhan, namun memiliki keistimewaan dan kelebihan tersendiri bagi orang yang melaksanakan puasa Syawal 6 hari selepas bulan Ramadhan.
Kelebihan yang dimaksudkan adalah sebagaimana dalam terjemahan hadis pada teks di atas bahwa "seolah-olah berpuasa sepanjang masa". Dari teks tersebut dipahami bahwa orang yang berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya 6 hari di bulan Syawal maka ia bagaikan berpuasa sepanjang masa. Sepanjang masa dalam hal ini seumur hidup, atau masa yang dimaksudkan adalah waktu yang ada di dunia, yakni kita hanya memiliki 1 tahun atau 360 hari yang terus berputar dari tanggal 1 Muharram dan kembali lagi 1 Muharram setelah 360 hari. Jadi seumur hidup atau hanya 1 tahun?
Dalam hadis yang lain dikatakan:
Dari hadis ini dikatakan bahwa 6 hari yang dimaksudkan adalah bagaikan berpuasa bila ia berpuasa selama 1 tahun penuh. Dapat juga dilihat dalam sebuah komentar perawi hadis dalam kitab al-Turmudziy sebagaimana berikut :
APAKAH MELAKUKAN PUASA LAIN YANG BUKAN MERUPAKAN NIAT PUASA SYAWAL TETAP DIKATAKAN PUASA SYAWAL ?
Seperti halnya puasa qadha yang tertinggal dalam bulan Ramadhan dan dilakukan dalam bulan Syawal maka ia mendapatkan pahala puasa Syawal bagaikan berpuasa selama 1 tahun penuh ?
Menurut berbagai informasi , apakah berita Islami atau berasal dari ulama cendekia mengatakan bahwa melakukan puasa seperti puasa senin-kamis, pada bulan Syawal sebagaimana digambarkan dalam hadis bahwa bagaikan berpuasa 1 tahun penuh. Anda dapat melihat pendapat ini juga dalam NU ONLINE dalam judul "Bolehkah Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawal ?"
Hanya saja, terkait dengan puasa qadha yang yang merupakan kewajiban pengganti pada ramadhan bahwa ada ulama yang memakruhkan puasa syawal sebelum menyelesaikan kewajiban. Darisini dapat dipahami bahwa puasa qadha diluar dari niat puasa sunnat syawal. Sementara ulama sepakat kalau puasa syawal ini adalah puasa sunnat. Secara dsahirnya, ia telah berpuasa pada bulan syawal, karena ini adalah puasa wajib, maka tidak ditemukan ulama yang berpendapat bahwa ia juga memperoleh pahala bulan syawal. Anda juga dapat melihat pada wartakota live terkait niat puasa qadha ramadhan di bulan syawal.
MAKNA 1 TAHUN PENUH ?
Dari paragraf-paragraf di atas bahwasanya ada kelebihan bagaikan berpuasa 1 bulan penuh bagi orang yang berpuasa 6 hari di bulan Syawal. Hadis tersebut di atas telah dijelaskan dalam banyak kitab syarah hadis, salah satu di antaranya adalah syarah Imam al-Nawawiy, sebagaimana berikut:
Dari penjelasan di atas, Imam al-Nawawy menjelaskan bahwa mazhab al-Syafi'iy, Imam Ahmad, dan Abu Daud sepakat bahwasanya ini adalah ibadah puasa sunnah. Sementara Imam Malik sendiri memakruhkannya karena menurut pendapat beliau tidak pernah dikerjakan oleh orang ahlul ilmi.
Pada kalimat selanjutnya Imam al-Nawawiy mengatakan kalau para sahabat kami berkata bahwa yang paling afdhalnya adalah agar berpuasa 6 hari secara berturut-turut selepas idul fitri. Namun, jika ada yang memisahkannya (tidak berturut-turut), apakah itu di awal Syawal atau pun mentakhirkannya pada akhir bulan Syawal maka akan tetap mendapatkan kelebihan itu (bagaikan puasa 1 tahun) karena ia telah mengikuti anjuran umum yang diyakini 6 hari dalam bulan Syawal.
Menurut pendapat ulama yang penulis pahami dari isi kandungan dalam gambar syarah hadis di atas bahwa maksud "bagaikan puasa 1 tahun" itu dengan berlandaskan atas "1 kebaikan bagaikan 10 kebaikan". Maka dikatakanlah ia berpuasa Ramadhan selama 10 bulan dan ditambah dengan syawal yang melengkapi 2 bulannya, maka jadilah 12 bulan.
Jika ingin diurai, orang yang berpuasa Syawal seperti dikalikan 10, maka puasanya yang 30 hari dalam 1 bulan Ramadhan itu akan dinilai seperti 10 bulan yaitu 300 hari. Plus ditambah dengan 6 hari Syawal menjadi seperti 60 hari (2 bulan). Maka 300 + 60 hari sama dengan 360 hari dalam hal ini 1 tahun. Itu yang saya pahami dari penjelasan Imam al-Nawawy di atas mengenai kelebihan Syawal "bagaikan berpuasa 1 tahun".
Berkaitan dengan 1 kebaikan dan akan dibalas 10 kebaikan oleh Allah, dapat dilihat pada kutipan hadis riwayat dari imam Muslim yang merupakan firman Allah yang diucapan Nabi tapi tidak ada dalam al-Qur'an atau dengan kata lain hadis Qudsiy, berikut ini :
ARTIKEL TERKAIT : Nilai Pahala Kebaikan dan Balasan Keburukan dalam Hadis
Pendapat ini juga setara dengan apa yang dikatakan oleh Ibn al-Jauzy (Abu al-Farj Abdurrahman ibn al-Jauzy) dalam kitab Kasyful Musykil Min Hadis al-Shahihain, sebagaimana berikut:
Kedua pendapat di atas sepertinya tidak jauh berbeda yang memahami bahwa bagaikan puasa 360 hari karena dasar 1 kebaikan itu seperti 10 kebaikan.
PEMAHAMAN LAIN TERHADAP HADIS DAN SYARAHNYA
Dikatakan bahwa orang yang berpuasa Ramadhan 30 hari lantas berpuasa 6 hari di bulan Syawal maka ia berhak mendapatkan kelebihan "bagaikan berpuasa 360 hari". Dalam artian berlaku kepada orang yang puasa Ramadhannya full sebanyak 30 hari. Maka hitungannya akan cocok dan pas berdasarkan hitungan di atas.
Maka bila ia tidak berpuasa full, alias memiliki qadha kemungkinan penyebabnya karena ada udzur seperti haid. Maka ada ulama yang tidak menganjurkannya puasa Syawal sebelum menyelesaikan kewajibannya. Jika dilogikakan maka hitungannya memang tidak sampai pada 360 hari. Karena 1 atau 2 dari puasa Ramadhannya bolong. Bahkan ada ulama yang memakruhkannya bila meninggalkan puasa Ramadhan tanpa sebuah udzur (sengaja meninggalkan / membatalkan puasa Ramadhan) kemudian ingin berpuasa Syawal.
Waktu Memulai Pelaksanaan Puasa Syawal
Setelah mencari informasi penguat terkait dalil tentang pelaksanaan puasa syawal, maka dari sisi pribadi penulis belum ditemukan dalil kapan waktu memulai. Hanya saja, dalam hadis di atas, ada yang mengatakan bahwa bisa di awal dan bisa juga di akhir bulan syawal. Mungkin saja ini berarti bahwa selepas shalat idul fitri di tanggal 1 yang merupakan larangan berpuasa dalam hari raya, maka di awal bulan syawal yakni tanggal 2 sudah boleh niat puasa syawal.
Di sisi lain, jika melihat waktu silaturrahim di banyak territori untuk saling menjenguk antar sanak kerabat tentunya dengan hidangan kue, ketupat, dan berbagai macam hidangan lainnya. Maka untuk menghargai orang yang menghidangkannya maka mungkin dengan mencicipinya alias tidak berpuasa dulu. Hanya saja, berdasarkan pandangan dari UAS Ustad Abdul Somad bahwasannya puasa syawal itu lebih baik bila disegerakan, sebagai mana di baca dalam detik dot com dalam gambar berikut :
Dalam judul "Puasa Syawal Kapan Sebaiknya di lakukan ? ini Saran ustas abdul somad" bahwa demi menjaga dan melestarikan kebaikan yang didapat dalam bulan ramadhan maka puasa syawal bisa segera dilaksanakan selepas idul fitri. Jadi tidak serta merta menahan makan dan minum di bulan ramadhan dan tidak bisa mengontrol diri dalam makanan pada bulan syawal yang menurut beliau bagaikan kuda lepas dari kandang. (Sumber : dari detik.com "Puasa Syawal Kapan Sebaiknya di lakukan ? ini Saran ustas abdul somad" ).
Karena memang makan dengan berlebihan itu tidak baik untuk kesehatan. Mungkin ini salah satu hikmah yang dapat diperoleh saat puasa syawal.
Saya kira cukup sekian dulu yang sempat saya paparkan pada pertemuan kali ini tentang puasa Syawal. Jika ada benarnya silahkan dimanfaatkan dan jika salah atau khilaf maka biarlah kami perbaiki.
Sekian,
Wassalam...
by : Zaharuddin
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sungguh perjuangan yang luar biasa, kita telah melalui bulan Ramadhan dengan sebuah peperangan dalam melawan hawa nafsu, godaan syaithan, dan perbuatan negatif lainnya, demi melatih diri kita menjadi individu yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Suatu kesyukuran tak terhingga terhadap kebesaran Yang Maha Kuasa yang telah memberikan umur yang panjang sehingga masih bisa menyaksikan dan beribadah dalam bulan Ramadhan 1441 H. Kami doakan kepada seluruh pengunjung motivasiibadah.com agar Ramadhan kali ini adalah Ramadhan yang paling berarti, ibadah kita yang paling maqbul. Meski demikian, kita tetap berharap bisa tetap hadir pada bulan Ramadhan berikutnya untuk melakukan yang lebih baik pada Ramadhan kali ini. Amin ya Rabbal 'Aalamiin
Terkadang kita merasa bahwa apa betul puasa kita tidak hampa dalam bulan-bulan Ramadhan? Sehingga hanya lapar dan haus yang kita peroleh. Sepertinya, 1 bulan dengan jumlah 30 hari tidak begitu cukup dalam melatih diri ini menjadi orang yang bertakwa. Dengan sifat kemunafikan yang terus menggoda dalam diri kita, sehingga selain bulan Ramadhan, al-Qur'an jarang lagi dibaca , shalat jama'ah pun entah kapan lagi ke mesjid, apalagi jika hanya puasa sunat di hari senin dan kamis, mungkin itu tidak lagi penting dalam meneruskan manfaat besar dari bulan Ramadhan.
Saya ingin mengutip sebuah hadis dari Imam Muslim mengenai puasa di luar bulan Ramadhan yakni puasa di bulan syawal.
( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )
Hadis di atas memberikan informasi kepada kita bahwasanya ada puasa yang disunnatkan oleh Nabi selepas melaksanakan puasa Ramadhan. Puasa tersebut adalah puasa di bulan Syawal. Jumlahnya hanya 6 hari dan pendapat ulama mengatakan bahwa tidak mesti harus dilakukan berturut-turut , selama dilaksanakan pada bulan Syawal maka ia akan terhitung dalam 6 hari tersebut. Selepas bulan Ramadhan bukan berarti tidak memiliki lagi perintah untuk melaksanakan puasa. Walau puasa Syawal ini tidak wajib seperti puasa dalam bulan Ramadhan, namun memiliki keistimewaan dan kelebihan tersendiri bagi orang yang melaksanakan puasa Syawal 6 hari selepas bulan Ramadhan.
Kelebihan yang dimaksudkan adalah sebagaimana dalam terjemahan hadis pada teks di atas bahwa "seolah-olah berpuasa sepanjang masa". Dari teks tersebut dipahami bahwa orang yang berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya 6 hari di bulan Syawal maka ia bagaikan berpuasa sepanjang masa. Sepanjang masa dalam hal ini seumur hidup, atau masa yang dimaksudkan adalah waktu yang ada di dunia, yakni kita hanya memiliki 1 tahun atau 360 hari yang terus berputar dari tanggal 1 Muharram dan kembali lagi 1 Muharram setelah 360 hari. Jadi seumur hidup atau hanya 1 tahun?
Dalam hadis yang lain dikatakan:
( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )
( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )
APAKAH MELAKUKAN PUASA LAIN YANG BUKAN MERUPAKAN NIAT PUASA SYAWAL TETAP DIKATAKAN PUASA SYAWAL ?
Seperti halnya puasa qadha yang tertinggal dalam bulan Ramadhan dan dilakukan dalam bulan Syawal maka ia mendapatkan pahala puasa Syawal bagaikan berpuasa selama 1 tahun penuh ?
Menurut berbagai informasi , apakah berita Islami atau berasal dari ulama cendekia mengatakan bahwa melakukan puasa seperti puasa senin-kamis, pada bulan Syawal sebagaimana digambarkan dalam hadis bahwa bagaikan berpuasa 1 tahun penuh. Anda dapat melihat pendapat ini juga dalam NU ONLINE dalam judul "Bolehkah Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawal ?"
Hanya saja, terkait dengan puasa qadha yang yang merupakan kewajiban pengganti pada ramadhan bahwa ada ulama yang memakruhkan puasa syawal sebelum menyelesaikan kewajiban. Darisini dapat dipahami bahwa puasa qadha diluar dari niat puasa sunnat syawal. Sementara ulama sepakat kalau puasa syawal ini adalah puasa sunnat. Secara dsahirnya, ia telah berpuasa pada bulan syawal, karena ini adalah puasa wajib, maka tidak ditemukan ulama yang berpendapat bahwa ia juga memperoleh pahala bulan syawal. Anda juga dapat melihat pada wartakota live terkait niat puasa qadha ramadhan di bulan syawal.
MAKNA 1 TAHUN PENUH ?
Dari paragraf-paragraf di atas bahwasanya ada kelebihan bagaikan berpuasa 1 bulan penuh bagi orang yang berpuasa 6 hari di bulan Syawal. Hadis tersebut di atas telah dijelaskan dalam banyak kitab syarah hadis, salah satu di antaranya adalah syarah Imam al-Nawawiy, sebagaimana berikut:
( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )
Dari penjelasan di atas, Imam al-Nawawy menjelaskan bahwa mazhab al-Syafi'iy, Imam Ahmad, dan Abu Daud sepakat bahwasanya ini adalah ibadah puasa sunnah. Sementara Imam Malik sendiri memakruhkannya karena menurut pendapat beliau tidak pernah dikerjakan oleh orang ahlul ilmi.
Pada kalimat selanjutnya Imam al-Nawawiy mengatakan kalau para sahabat kami berkata bahwa yang paling afdhalnya adalah agar berpuasa 6 hari secara berturut-turut selepas idul fitri. Namun, jika ada yang memisahkannya (tidak berturut-turut), apakah itu di awal Syawal atau pun mentakhirkannya pada akhir bulan Syawal maka akan tetap mendapatkan kelebihan itu (bagaikan puasa 1 tahun) karena ia telah mengikuti anjuran umum yang diyakini 6 hari dalam bulan Syawal.
Menurut pendapat ulama yang penulis pahami dari isi kandungan dalam gambar syarah hadis di atas bahwa maksud "bagaikan puasa 1 tahun" itu dengan berlandaskan atas "1 kebaikan bagaikan 10 kebaikan". Maka dikatakanlah ia berpuasa Ramadhan selama 10 bulan dan ditambah dengan syawal yang melengkapi 2 bulannya, maka jadilah 12 bulan.
Jika ingin diurai, orang yang berpuasa Syawal seperti dikalikan 10, maka puasanya yang 30 hari dalam 1 bulan Ramadhan itu akan dinilai seperti 10 bulan yaitu 300 hari. Plus ditambah dengan 6 hari Syawal menjadi seperti 60 hari (2 bulan). Maka 300 + 60 hari sama dengan 360 hari dalam hal ini 1 tahun. Itu yang saya pahami dari penjelasan Imam al-Nawawy di atas mengenai kelebihan Syawal "bagaikan berpuasa 1 tahun".
Berkaitan dengan 1 kebaikan dan akan dibalas 10 kebaikan oleh Allah, dapat dilihat pada kutipan hadis riwayat dari imam Muslim yang merupakan firman Allah yang diucapan Nabi tapi tidak ada dalam al-Qur'an atau dengan kata lain hadis Qudsiy, berikut ini :
( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )
ARTIKEL TERKAIT : Nilai Pahala Kebaikan dan Balasan Keburukan dalam Hadis
Pendapat ini juga setara dengan apa yang dikatakan oleh Ibn al-Jauzy (Abu al-Farj Abdurrahman ibn al-Jauzy) dalam kitab Kasyful Musykil Min Hadis al-Shahihain, sebagaimana berikut:
( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )
Kedua pendapat di atas sepertinya tidak jauh berbeda yang memahami bahwa bagaikan puasa 360 hari karena dasar 1 kebaikan itu seperti 10 kebaikan.
PEMAHAMAN LAIN TERHADAP HADIS DAN SYARAHNYA
Dikatakan bahwa orang yang berpuasa Ramadhan 30 hari lantas berpuasa 6 hari di bulan Syawal maka ia berhak mendapatkan kelebihan "bagaikan berpuasa 360 hari". Dalam artian berlaku kepada orang yang puasa Ramadhannya full sebanyak 30 hari. Maka hitungannya akan cocok dan pas berdasarkan hitungan di atas.
Maka bila ia tidak berpuasa full, alias memiliki qadha kemungkinan penyebabnya karena ada udzur seperti haid. Maka ada ulama yang tidak menganjurkannya puasa Syawal sebelum menyelesaikan kewajibannya. Jika dilogikakan maka hitungannya memang tidak sampai pada 360 hari. Karena 1 atau 2 dari puasa Ramadhannya bolong. Bahkan ada ulama yang memakruhkannya bila meninggalkan puasa Ramadhan tanpa sebuah udzur (sengaja meninggalkan / membatalkan puasa Ramadhan) kemudian ingin berpuasa Syawal.
Waktu Memulai Pelaksanaan Puasa Syawal
Setelah mencari informasi penguat terkait dalil tentang pelaksanaan puasa syawal, maka dari sisi pribadi penulis belum ditemukan dalil kapan waktu memulai. Hanya saja, dalam hadis di atas, ada yang mengatakan bahwa bisa di awal dan bisa juga di akhir bulan syawal. Mungkin saja ini berarti bahwa selepas shalat idul fitri di tanggal 1 yang merupakan larangan berpuasa dalam hari raya, maka di awal bulan syawal yakni tanggal 2 sudah boleh niat puasa syawal.
Di sisi lain, jika melihat waktu silaturrahim di banyak territori untuk saling menjenguk antar sanak kerabat tentunya dengan hidangan kue, ketupat, dan berbagai macam hidangan lainnya. Maka untuk menghargai orang yang menghidangkannya maka mungkin dengan mencicipinya alias tidak berpuasa dulu. Hanya saja, berdasarkan pandangan dari UAS Ustad Abdul Somad bahwasannya puasa syawal itu lebih baik bila disegerakan, sebagai mana di baca dalam detik dot com dalam gambar berikut :
( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas )
Karena memang makan dengan berlebihan itu tidak baik untuk kesehatan. Mungkin ini salah satu hikmah yang dapat diperoleh saat puasa syawal.
Saya kira cukup sekian dulu yang sempat saya paparkan pada pertemuan kali ini tentang puasa Syawal. Jika ada benarnya silahkan dimanfaatkan dan jika salah atau khilaf maka biarlah kami perbaiki.
Sekian,
Wassalam...
- Get link
- X
- Other Apps
Popular posts from this blog
Peringatan Politik Ibn Taimiyah Syekhul Islam - Negara Dzalim tidak didukung meski orang Mukmin
By
KELUARGA MANDIRI
-
EDISI : Terjemahan Peringatan Politik Ibn Taimiyah Syekhul Islam Negara Dzalim tidak didukung meski orang Mukmin Syekh al-Islam Abu al-Abbas, Ahmad Ibn al-Syekh, imam dan ulama Shihab al-Din Abd al-Halim, putra Syekh al-Imam Majd al-Din Abi al-Barakat Abd al-Salam Ibn Taymiyyah, semoga Tuhan kasihanilah dia, berkata: Segala puji bagi Allah, kami memohon pertolongan-Nya, kami memohon petunjuk-Nya, kami memohon ampunan-Nya dan bertobat kepada-Nya, dan kami berlindung kepada Allah dari keburukan diri kami sendiri dan keburukan amalan kami. , dan orang yang menyesatkan tidak memberi petunjuk kepadanya. Dan kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang tunggal, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, Dia mengutusnya sebelum Kiamat sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan seruan kepada Allah. dengan izin-Nya dan pelita yang bersinar, dengan telinga yang tuli dan hati yang tidak bersunat, ia menyampaikan risalah, menuna
VIRAL ! Saktinya Ida Dayak luruskan Tulang bengkok, Tuai Ribuan Komentar
By
KELUARGA MANDIRI
-
VIRAL ! Saktinya Ida Dayak luruskan Tulang bengkok, Tuai Ribuan Komentar Orang paham bahwa kesehatan itu penting, terkecuali bagi mereka yang belum bisa membedakan antara yang baik dan yang jelek. Seperti halnya bagi anak anak yang terkadang tidak peduli arti sakit bagi diri mereka, dan lebih parah lagi bagi balita yang sering memasukkan apa saja di dalam mulutnya walau bukan makanan. Di mana yang pada nantinya menjadi penyeban sakit bagi si anak atau balita. Kesehatan tubuh sangat terasa manfaatnya bila seseorang sudah terpapar sakit. Pasalnya bahwa banyak aktifitas yang tidak bisa di lakukannya saat ia sakit sehingga jauh berbeda saat mereka sehat sehat saja. Seperti halnya bagi orang kuat main bola, angkat besi atau olah raga lainnya, dengan sangat lincahnya mereka menyelesaikan olah raga tersebut, berbeda ketika mereka sedang keseleo, patah tulang, bengkak, tulang bengkok, nyeri otot, cedera engkel dan lain sebagainya, tentunya tidak bisa berolah raga dengan baik, bahkan menur
DEFENISI DAN HUKUM MAF'UL BIH
By
KELUARGA MANDIRI
-
Bunga Imitasi, Cara Percantik Rumah
By
KELUARGA MANDIRI
-
Bunga Imitasi, Cara Percantik Rumah Life Style dalam motivasi ibadah kali ini memberi apresiasi tertulis bagi jiwa kreatif yang terus produktif. Aktifitasnya mampu memberi solusi dan membantu sebagian kalangan. Bunga, sering dijadikan sebagai hiasan banyak orang karena ia mampu memberi nilai positif tersendiri saat terpajang di suatu tempat. Tentunya, ia akan memiliki harga rupiah (Indonesia Rupiah) karena suasana cantik yang dihasilkan saat memajang bunga hias itu. Takkala hebohnya, bila bunga hias ini dilirik oleh orang yang memang memiliki hobby dan kesukaan dalam mendekor, merangkai helai dan daun yang cocok, menata ruang dan tempat yang cocok di hias dengan bunga. Maka ia akan familiar dan terkenal dengan keelokannya karena di tata oleh orang tepat. Sehingga, jangan heran bila ia memiliki harga yang lumayan cantik juga.. Bunga hias, sebagian memilih yang hidup dan sebagian juga memilih yang imitasi (hias tidak hidup). Masing masing memiliki alasan tersendiri dan mungkin
Hadis tentang Larangan Menyiksa Hewan
By
KELUARGA MANDIRI
-
LARANGAN MENYIKSA HEWAN TANPA HAK DAN PERINTAH MEMBUNUH HEWAN YANG BERBAHAYA by : Zaharuddin Dalam sebuah hadis dari kitan al-Nasaiy yang berbunyi : ( Klik Gambar - Teks Lebih Jelas ) Terlihat sangat jelas dalam teks hadis di atas, bilamana seseorang membunuh seekor burung tanpa ada tujuan tertentu untuk dimanfaatkan maka itu merupakan sebuah tidakan yang akan dimintai pertanggung jawabnnya di sisi Allah. Jika melihat teks " Saalallahu " Allah akan memintai pertanggung jawabannya, sebagaimana dalam kitan faidh al-Qadir mengenai hadis ini bahwa kata itu dipahami sebagai sebuah hukuman, siksaan di hari kemudian. Manusia hidup di muka bumi tidak seorang diri melainkan bersama makhluk ciptaan Allah lainnya seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan. Semua mempunyai peran dalam kehidupannya masing-masing. Olehnya itu, semua makhluk dituntut untuk hidup damai dan saling memberi manfaat. Manusia dan hewan bisa mempunyai hubungan erat layaknya seorang teman
Power of Word - RAHASIA DIBALIK UCAPAN
By
KELUARGA MANDIRI
-
By. Khairil Anwar "Jangan ucapkan apa yang anda tak inginkan terjadi - tapi ucapkanlah apa yang ingin terjadi dalam hidup anda” Begitu kuatnya sebuah kata kata dalam kehidupan kita sehingga ia menjadi sesuatu yang 2 di sisi kehidupan kita. Bisa menjadi pemantik atau penyemangat, menciptakan sebuah energy yang luar biasa dalam kehidupan seseorang namun pada satu sisi kata-kata akan menjadi sesuatu yang justru akan membuat kondisi seseorang berada dalam kondisi yang terkungkung dalam penderitaan yang panjang. Dalam tulisan ini kita akan membahas terlepas dari kata-kata apa yang akan kita ucapkan dan kita akan keluarkan dalam alam realitas kita. Tapi tentang substansi dari sikap atau tanggung jawab kita tentang kata kata yang akan kita keluarkan, karena semua yang terkait dengan kata-kata yang kita ucapkan mempunyai keterikatan mutlak dengan perasaan kita saat kita mengeluarkan sebuah kata-kata, karena alam realitas tak melihat apakah kata-kata itu meng
Corona Covid 19 Ajang Renungan Introspeksi Giat beribadah
By
KELUARGA MANDIRI
-
RENUNGAN IBADAH ATAS KORONA COVID 19 by ; Zaharuddin Ya Allah, Hamba-Mu sudah bertanya-tanya " Kapan virus corona Berakhir ? " 'ketahuilah : Pertolongan Allah sudah dekat dan akan segera tiba ' Ada banyak Makhluk Allah di Alam semesta ini, baik yang tampak maupun yang tak terlihat langsung oleh mata. Mulai hal yang palng besar hingga paling kecil, terdapat berbagai macam bentuk mereka dan tentunya memiliki tujuan tertentu yang meski masih banyak yang tidak diketahun manfaat dan bahayanya. Salah satunya adalah munculnya makhluk kecil di penghujung 2019 sekitaran Pertengahan November di Negara Cina tepatnya di kota Wuhan yang distilahkan saat ini adalah Corona covid19 yang sudah mewabah dan mencapai status pandemi karena menjangkit lebih dari 1, 2 juta jiwa skala internasional (detik.com PERKEMBANGAN VIRUS CORONA, Update 6 April 2020 pukul 15.50 WIB ) Sampai saat ini, makhluk kecil ini memporak-porandakan kehidupan d
CONTOH MUKJIZAT AL-QUR'AN
By
KELUARGA MANDIRI
-
MUKJIZAT AL-QUR'AN by : Zaharuddin Assalamu Alaikum Wr. Wb. Mukjizat adalah berasal dari bahasa Arab yaitu A'jaza yang bisa berarti melemahkan, menjadikan sesuatu tidak mampu menandinginya. Jika dikaitkan dengan kehidupan kenabian maka mukjizat ini tentang kelebihan dan keistimewaan seorang Nabi dan tak satupun manusia yang bisa menandinginya. Sebagai contoh adalah Mukjizat al-Qur'an yang tak satupun yang bisa melampaui keistimewaan dari al-Qur'an. APA ITU MUKJIZAT ? Bapak Qurais shihab menyebutkan bahwa peristiwa yang luar biasa pada seorang Nabi yang membuktikan kenabiannya saat di tantang orang lain dan tidak dapat melawannya. Mukjizat al-Qur'an bukan berarti untuk melemahkan manusia, akan tetapi dia datang sebagai petunjuk atas kebenarannya dan Rasul yang membawanya. Kita dapat melihat ciri ciri atau aspek sebuah mukjizat, di antarnya seperti : 1. Kejadian Luar Biasa Maksudnya adalah sesuatu yang terjadi di luar dari jangkaua
MEMAHAMI AYAT DENGAN AYAT - TAFSIR BIL MA'TSUR
By
KELUARGA MANDIRI
-
MEMAHAMI AYAT DENGAN AYAT - TAFSIR BIL MA'TSUR by : Zaharuddin Assalamu Alaikum Wr. Wb. Perkenankan, pembahasan singkat dalam memahami ayat al-Qur'an dengan menggunakan ayat lain yang bisa dikenal dalam istilah metode tafsir bi al-ma'tsur . cara ini sudah diterapkan oleh para ulama kita khususnya yang bergelut dalam dunia tafsir al-Qur'an. Cara ini dilakukan oleh mereka karena pada umumnya, jika kita memperhatikan ayat al-Qur'an dan juga disertai dengan artinya bahwa terlihat di banyak ayat yang menjelaskan sendiri makna suatu ayat. Kita akan mengupas sedikit mengenai tafsir, bahwa secara bahasa Arab " fassara " artinya menjelaskan atau menerangkan sehingga bentuk isimnya "tafsir" berarti penjelasan atau keterangan. penjelasan ini bisa dilihat dalam buku studi ilmu al-Qur'an oleh Muhammad Ali. begitupula tafsir dalam istilah adalah suatu ilmu dalam menerangkan, menjelaskan dan memahami ayat al-Qur'an yang diturunkan kep
LAMBAT MANDI JUNUB SAAT PUASA RAMADHAN
By
zaharuddin
-
Assalamu Alaikum Wr Wb. Pertama yang ingin di sampaikan terkait tema kali ini adalah batalnya puasa. Salah satu hal yang dapat membatalkan puasa adalah makan dan minum. Selain daripada itu ialah bersenggama atau berhubungan badan/bercampur dengan istri di saat sesahg berpuasa dari terbit matahari/imsak hingga terbenam matahari/buka puasa. Pada dasar hukumnya, Dalam al-Qur'an, Allah mengijinkan berhubungan badan bersama istri pada malam hari sebelum imsak. Karena apabila telah melewati waktu imsak melakukan hubungan badan maka secara otomatis puasa jadi batal. Jadi, silahkan, bagi yang tidak bisa menahan nafsu di malam hari, maka datanglah kepada istri. Yang jelasnya, bukan pada istri orang lain, maka itu lebih parah lagi. Selanjutnya adalah ada banyak kebiasaan suami istri pada saat setelah berhubungan badan, mereka tidak langsung mandi junub, pasalnya adalah masih tengah malam, masih dingin, dan faktor kesehatan juga berbahaya. Jadi, banyak yang menunda mandi junubnya hingga sub
Comments
Post a Comment