ARTIKEL UNGGULAN

Cara Menyambung Silaturrahim

Cara Menyambung Silaturrahim
By : Zaharuddin

Apabila Sesuatu yang ada pada sahabat anda, anda Cela - Anda tidak akan 
menemui orang yang tak anda Cela
(Basysyar Bin Burd / W. 167 H - Balagatul Hukama by. Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A) 

Assalamu Alaikum Wr. Wb

"Saya ingin memulai dengan intermesojika seorang yang cerdas hanya mau berdiskusi sesama orang yang cerdas, jika seorang yang sudah sukses hanya mau berteman dengan orang yang sudah sukses, jika seorang ASN hanya mau komunikasi kepada yang berpangkat, jika seorang yang berduit hanya ngopi sama orang yang bermobil mewah dan dompet tebal, orang pintar dengan yang pandai, orang hebat dan populer hanya chating dan komen stasus sesama yang populer, apakah hal ini biasa anda temukan dalam keseharian anda ?" Di dunia ini, masih terlihat banyak orang yang masih menganggap remeh orang lain, walau mereka tidak tahu siapa sebenarnya yang ditemani berbicara."

         Marilah bersama-sama bersyukur kepada Allah atas nikmat iman dan kesehatan, umur yang panjang dan berkah sehingga masih sempat berkomunikasi saat ini. Salawat dan taslim kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw yang telah membawa manusia dari kegelapan menuju terang benderang agama islam.

        Terkait silaturrahim, kita sudah membahas pada pertemuan sebelumnya mengenai sumber dalilnya. Apakah itu dari ayat begitupula dari hadis, kesemuanya memerintahkan, menyarankan untuk menjaga dan menyambung silaturrahim kepada sesama. serta manfaat-manfaat yang dahsyat saat kita memperbaikinya.

        Telah disarankan dari penulis untuk memulai mengunjungi keluarga, kerabat, tetangga, sahabat dan teman agar silaturrahim tetap terjaga.

BAGAIMANA MEMULAI SILATURRAHIM ?

        Menjaga silaturrahim kepada orang yang sudah dikenal, menyambung silaturrahim kepada orang lama tak berkomunikasi, memperbaiki silaturrahim yang sudah rusak dan terputus, serta membuat silaturrahim kepada orang yang baru akan dikenal. Berikut adalah cara yang paling mendasar dalam memulai silaturrahim kepada sesama manusia :

AMALKAN DALIL TENTANG HAK SESAMA MUSLIM

Dalam sebuah hadis :
(Klik Gambar - Teks Lebih Jelas)

Saya pribadi memandang bahwa, hak sesama muslim sangat memberikan alternatif dalam memulai silaturrahim kepada orang lain :

1. Menjawab Salam

        Menjawab salam adalah suatu kewajiban seseorang karena dalam hadis lain bahwa Nabi menganjurkan memberi salam kepada orang yang dikenal dan orang yang tidak dikenal :

(Klik Gambar - Teks Lebih Jelas)

Ketika kita mendengar salam dari seseorang, apalagi bila dia adalah seorang muslim maka kita wajib menunaikan hak kita kepada mereka yaitu menjawab salamnya.

Lantas, apa kaitannya antara menjawab dan memberi salam dalam silaturrahim ?
       Perlu diketahui bahwa selain itu merupakan perintah dari Nabi, ternyata itu adalah sebuah adab kesopanan dalam memulai sebuah percakapan kepada seseorang dengan memulai mendoakannya lewat salam yang kita ucapkan. Akan sangat berbeda jika memulai berbicara kepada seseorang bila tidak dimulai dengan salam, apalagi dalam sebuah pertemuan dan acara formal.

        Nah, jika salam sudah di ucapkan dan dibalas oleh seseorang yang ingin di temani berbincang maka akan terjadi interaksi silaturrahim yang tak disadari, akan lebih dahsyat lagi setelah memberi salam dan dilanjutkan dengan pembicaraan-pembicaraan mengenai suatu hal. Apakah itu sebuah perkenalan masing-masing pribadi, hal tentang agama, pekerjaan dan sebagainya. yang pastinya akan sangat berpengaruh kepada hasil silaturrahim.

      Pertahankan hal ini, Lakukanlah berulang kali kepada orang yang sama demi membiasakan diri berkomunikas dengnnya. Insya Allah akan menjadi silaturrahim yang panjang dan bermanfaat antara kalian. Maka hari ini, mulailah memberi salam dan semoga Allah memberikan pahala karenanya

2. Menjenguk saat Sakit

        Setelah aktif berkomunikasi dan menjalin keakraban kepada seseorang, maka jangan pernah lupa peduli kepada diri mereka, menanyakan kabarnya, mendengar keluh kesahnya, menjaga rahasianya, membantunya bila dimintai pertolongan, dan bahkan jika ia sedang sakit maka tunaikan hak anda untuk menjenguknya.

       Datanglah jenguk mereka, saudara, teman-teman, sahabat, kerabat saat ia sakit. Bawakanlah hal yang bisa membuatnya senang seperti makanan kesukaan, barang kesukaan, agar dia lebih semangat untuk sembuh kembali. Yang paling utama adalah doakan mereka, semoga Allah mengabulkan doa itu sehigga ia kelak sembuh dan tertawa lagi bersama-sama.
        Lakukanlah hal ini, karena ini adalah hal sangat mendasar dalam memulai sebuah silaturrahim kepada seseorang dan hasilnya terhadap hubungan akan sangat mempererat keakraban.

3. Mengantar Jenasah

          Kematian adalah hal yang tidak diketahui seseorang. Mungkin kesembuhan tidak kunjung datang kepadanya. Maka hak lain yang harus dipenuhi adalah jangan pernah lupa melayat ke rumahnya. Datanglah menghibur keluarga yang ditinggal. Shalati dia dan antarlah sampai ke tempat istrahat terakhirnya. dan tentunya dengan doa-doa agar mendapatkan rahmat Allah, ampunan Allah, dan sebagainya.

4. Memenuhi Undangan

         Sebuah kewajiban lain yang harus dipenuhi kepada sesama muslim adalah memenuhi undangan yang ia berikan. Temuilah dia, jika pada acara tentang kebahagiaan maka datang dan berbahagialah bersamanya. dan jika mengenai suatu hal yang penting maka datanglah dengan serius untuk mendiskusikan hal tersebut dengannya.

5. Mendoakan yang bersin

        Ada yang mengatakan bahwa bersin itu merupakan suatu proses terbuangnya sebuah penyakit atau bakteri yang hendak masuk ke tubuh lantas terbuang karena bersin. maka bagi yang bersin, ucapkanlah alhamdulillah , begitupun kepada saudara atau teman yang mendengarnya maka doakanlah dengan menjawabnya yarhamukallah, dan yang bersin membalasya dengan yahdikumullah.

Kelima hal ini adalah hak muslim kepada sesama muslim lainnya. Tapi, ini adalah salah satu di antara banyak hal yang sangat mendasar dalam membangun silaturrahim, memulai silaturrahim kepada seseorang. Karena memulai dengan komunikas itu terkadang sangat susah. Maka jadikanlah ini sebagai alternatif dalam menjalin silaturrahim dan keakraban dengan orang lain.

AMALKAN DALIL TENTANG HAK BERTETANGGA

Ada banyak dalil yang berkaitan dengan tetangga, seperti sebuah hadis di bawah ini :

(Klik Gambar - Teks Lebih Jelas)

Hadis ini menerankan betapa pentingnya berbuat baik dalam hidup bertetangga, karena itu berkaitan dengan iman. Berbuat baiklah kepada tetangga dan saudara-saudara kalian, sebagaimana berbuat baik kepada diri anda sendiri. Cintailah mereka sebagaimana mencintai diri sendiri.

        Penulis menganggap bahwa hal ini sangat erat kaitannya dengan silaturrahim. Oleh karenanya, pereratlah silaturrahim itu dengan berbuat baik kepada tetangga. yang pastinya adalah hak kepada sesama muslim berlaku juga untuk tetangga selain dari pada itu, ada banyak hal tentang berbuat baik kepada tetangga, seperti :
  • Utamakan aturan, adab dan norma-norma umum seperti adab kesopanan, saling menghargai, tolong menolong, dan sebagainya.
  • Jangan mengganggu tetangga, (Dasar; tidak masuk surga yang tetangganya merasa terganggu karenanya, Muslim)
  • Jibril mewasiatkan kepada Nabi agar memperhatikan tetangga (dasar; dari Bukhari-Muslim)
  • Peduli berbagi pada tetangga (dasar; jangan ganggu tetangga dengan bau masakanmu, jika masak maka perbanyak airnya, Muslim)
  • Jangan meremehkan pemberian tetangga (Bukhari-Muslim)
  • Jauhi tetangga yang buruk
  • memaafkan kesalahan tetangga/saudara/kerabat/dan sesama muslim lainnya.
  • dan masih banyak lagi
Alamat atau pertanda sebuah keimanan seseorang dapat dilihat dari kehidupannya dalam bertetangga. Jadi, janganlah lupa untuk mempertahankan hubungan baik kepada tetangga. Di sisi lain adalah ini merupakan bagian dari silaturrahim.

          Kedua pengamalan hadis di atas, hak sesama muslim dan hak kepada tetangga, merupakan hal yang sangat mendasar untuk membina hubungan baik antar sesama. Terkadang kita menganggap remeh sesuatu yang dasar dan kecil dan bahkan meninggalkan hal yang tidak menghasilkan sesuatu yang signifikan kepada diri kita yang pada akhirnya membatasi diri dalam bersilaturrahim

       Itulah sebabnya saya memulai kata-kata pembuka dalam judul ini bahwa terkadang kita melihat dalam keseharian kita kalau ada orang yang hanya ingin berkomunikasi kepada orang yang bisa mendatangkan manfaat kepada dirinya, sehingga terkadang orang sukses tidak ingin berinteraksi lagi dengan orang yang masih dalam kalangan bawah, bahkan menengah ke bawah. orang yang sudah populer, terkenal terkadang sudah tak membiasakan diri dalam berhubungan dengan orang yang baru belajar, apakah itu dengan kesibukan mereka, keterbatasan waktu, atau mungkin ada alasan lain yang semoga bukan karena perasaan angkuh dan prasangka negatif sehingga mereka kurng menjalin hubungan kepada orang yang status derajatnya jauh di bawah dari dirinya.

        Terkadang pribadi penulis sendiri melihat dalam lingkungan sekitarnya, bahwa masih banyak orang di dunia ini yang ternyata menganggap remeh seseorang walau belum mengetahui siapa sebenarnya yang ditemani bicara. dan itu terlihat sangat jelas dan sungguh menarik perhatian.

       Penulis ingin menyampaikan bahwa, saat ini, kembalilah untuk peduli kepada orang-orang sekitar, peduli terhadap sesuatu yang kecil. karena itu akan sangat bermanfaat dan menghasilkan hal yang 2x lipat dari yang kita harapkan. teruslah berdoa, ikhtiar dan teguhkan iman dan takwa kepada Allah Swt serta eratkanlah tali silaturrahim terhadap sesama manusia.

Saya kira cukup sekian perjumpaan kita saat ini. Semoga ada manfaatnya kepada kita semua.

Amin ya Rabbal Alamin
Wassalam

Comments

Popular posts from this blog

Peringatan Politik Ibn Taimiyah Syekhul Islam - Negara Dzalim tidak didukung meski orang Mukmin

VIRAL ! Saktinya Ida Dayak luruskan Tulang bengkok, Tuai Ribuan Komentar

Bunga Imitasi, Cara Percantik Rumah

Hadis tentang Larangan Menyiksa Hewan

Power of Word - RAHASIA DIBALIK UCAPAN

Corona Covid 19 Ajang Renungan Introspeksi Giat beribadah

CONTOH MUKJIZAT AL-QUR'AN

MEMAHAMI AYAT DENGAN AYAT - TAFSIR BIL MA'TSUR

LAMBAT MANDI JUNUB SAAT PUASA RAMADHAN